Bandara Internasional Juanda, adalah bandar udara internasional yang melayani kota Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Bandara Juanda terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura 1. Namanya diambil dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri terakhir Indonesia yang telah menyarankan pembangunan bandara ini. Bandara Internasional Juanda adalah bandara terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta berdasarkan pergerakan pesawat dan penumpang.
Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter dengan luas sebesar 51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m². Bandara baru ini juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas 28.900 m² yang mampu menampung lebih dari 3.000 kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun dan 120.000 ton kargo/tahun.
Terminal Lama
Bandara Internasional Juanda yang lama memiliki 2 buah terminal, yaitu satu terminal domestik dan satu terminal internasional. Terminal domestik dibagi menjadi dua sub-terminal, yaitu A untuk kedatangan dan B untuk keberangkatan. Terminal internasional juga dibagi menjadi dua sub-terminal, yaitu C untuk keberangkatan dan D untuk kedatangan. Kritik bandara yang terlihat seperti terminal bus datang dari banyak penumpang karena mereka menilai bahwa sebagai bandara internasional, Bandara Internasional Juanda harus segera dibenahi.
Terminal Baru
Bandara yang baru ini memiliki 11 airbridge atau garbarata. Bandara Juanda yang baru sudah dioperasikan mulai dari tanggal 7 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Bandara Juanda baru terdiri dari tiga lantai. Kebanyakan penerbangan di terminal baru ini sudah menggunakan garbarata/belalai gajah, tetapi tetap ada yang masih menggunakan tangga, terutama bagi pesawat-pesawat domestik.Terminal Baru dibagi menjadi dua terminal: Terminal A atau Terminal Internasional dan Terminal B atau Terminal Domestik. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia domestik menggunakan Terminal A sebagai terminal keberangkatan domestik mereka, sedangkan Terminal B sebagai terminal kedatangan domestik mereka. Semua penerbangan internasional Garuda Indonesia tetap terbang atau mendarat dari Terminal A.
Pajak Pelayanan Bandara
- Pajak domestik: Rp. 40.000,00/penumpang
- Pajak internasional: Rp. 150.000,00/penumpang
STASIUN KERETA API
Stasiun Surabaya Pasarturi (kode:SBI) adalah stasiun kereta api di perbatasan antara Gundih, Bubutan, Surabaya dengan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya. Stasiun ini merupakan tempat keberangkatan utama semua kereta api dari kota Surabaya yang melewati jalur Pantura (Surabaya-Bojonegoro-Cepu-Semarang-Jakarta) antara lain KA Argo Bromo Anggrek (Gambir-Surabaya), KA Sembrani (Jakarta-Surabaya), KA Gumarang (Jakarta-Surabaya), KA Rajawali (Semarang Tawang-Surabaya), KA Kertajaya (Tanjung Priok-Surabaya , Serta KA Surabaya-Lamongan. Sedangkan kereta api jalur selatan maupun timur dari kota Surabaya diberangkatkan dari Stasiun Surabaya Gubeng.
Nama Pasarturi diperoleh karena dahulu di sekitar stasiun ini terdapat sebuah pasar yang kebanyakan pedagangnya adalah pedagang bunga turi yang biasa dijadikan 'lalapan' sambel pecel. Ke arah timur dari stasiun ini terdapat pusat grosir yang menjual aneka ragam barang. Di bawah pusat grosir inilah, jalur kereta api muncul sebelum melintasi Jl. Dupak.
Stasiun Surabaya Gubeng (SGU, +5 m dpl) adalah stasiun kereta api (KA) yang terletak di Gubeng, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur dan berada di bawah naungan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VIII. Stasiun ini merupakan stasiun KA terbesar di Surabaya dan merupakan tempat keberangkatan KA utama dari Kota Surabaya, khususnya yang melalui jalur selatan, sedangkan KA yang melewati jalur utara, seperti KA jurusan Jakarta via Semarang, diberangkatkan dari Stasiun Pasar Turi.
Stasiun Surabaya Gubeng pertama kali dibangun di sisi barat rel KA. Pada pertengahan dekade 1990-an, bangunan baru Stasiun Surabaya Gubeng dibangun di sisi timur rel KA dengan arsitektur lebih modern dan lebih luas.
Stasiun Gubeng memiliki 6 jalur utama, di mana jalur 1 (paling barat) biasanya digunakan untuk pemberangkatan KA Ekonomi ke arah selatan, jalur 2 untuk kedatangan kereta dari arah selatan, jalur 3 dan 4 digunakan untuk tempat singgah KA Logawa, Sri Tanjung, dan Penataran Icon selama proses langsiran lokomotif dan sebagai jalur berjalan langsung untuk KA Barang, jalur 5 digunakan untuk kedatangan KA bisnis dan eksekutif dari arah selatan dan juga sebagai jalur berjalan langsung untuk KA Barang dan jalur 6 (paling timur) digunakan untuk pemberangkatan dan kedatangan KA Bisnis dan eksekutif. Di bagian utara jalur 6 ada jalur yang bercabang menuju Balai Yasa (BY)/bengkel KA Surabaya Gubeng.
TERMINAL BUS ANTAR KOTA DAN DALAM KOTA
Terminal Purabaya (Bungurasih)
Terminal Purabaya di operasikan oleh Pemkot surabaya pada tahun 1991 di Desa Bungurasih. Terminal Purabaya merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan termasuk terminal bus terbesar di Asia Tenggara.
Nama: Terminal PurabayaTipe: A
Alamat: Jl Mayjen Sutoyo, Waru Sidoarjo
Fasilitas: Shelter/Ruang Tunggu, Kios, Mushola, Toilet, Kantin, area parkir (24 jam)
Web: http://purabayabusterminal.wordpress.com/
Alamat: Jl Mayjen Sutoyo, Waru Sidoarjo
Fasilitas: Shelter/Ruang Tunggu, Kios, Mushola, Toilet, Kantin, area parkir (24 jam)
Web: http://purabayabusterminal.wordpress.com/
Terminal Purabaya atau lebih dikenal dengan Terminal Bungurasih ini dibangun oleh Pemkot Surabaya sebagai terminal dengan tipe A yang artinya berfungsi untuk melayani kendaraan umum sebagai Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan Antar Kota Luar Propinsi (AKLP), selain itu Terminal Purabaya juga melayani angkutan kota serta Lyn.
Saat ini, UPTD Terminal Purabaya sedikitnya telah menyiapkan 5 titik Posko Area Merokok yang tersebar hampir di setiap sudut wilayah terminal. Diantaranya, Posko yang terletak di sudut kanan dan kiri Ruang Tunggu Penumpang, area parkir Mobil, Angguna, Taksi, area parkir bus malam, dan area parkir bus AKAP/AKDP.
Selain fasilitas tersebut, di Terminal Bungurasih ini tersedianya Shelter Bus Bandara Juanda, dimana bus memeiliki full AC ini akan mengantarkan para penumpang yang hendak menuju Bandara Juanda.
Pembangunan gedung baru di Terminal Purabaya yang mengacu pada Konsep Bandara Convenience and Care Terminal (C2 Terminal). Dimana :
Convience : Kenyamanan, aman, bersih, asri, rekreatif, hiburan, dan techno
- Ruang tunggu keberangkatan di lantai 2 , hall, Lobby yang luas, selasar penghubung, bridge connection Ventilasi alam dan Mekanis
- Satuan Pengamanan Terminal, fasiltas keselamatan penumpang
- Taman, Kolam, air mancur, art sclupture
- Art building + landscape, stand commersial, souvenir
- Panggung Hiburan (stage)
- Eskalator/travelator, Terminal Information Display & Board
Care pada :
- Penumpang, Pengantar/penjemput, Penyandang Cacat/lansia, Ibu – Bayi, Perokok, Businessman, Karyawan, Awak Bus, Lingkungan
- Canopy-selasar,-pedestrian’s way, rest room, & mushola, locker , medical care, guide signage, trolly
- Car drop off, parkir gedung untuk mobil + roda dua
- Ramp, unable/handycapesd toilet
- Play ground & Laktasi
- Smoking Area
- Bussines Centre : ATM, Warpostel, Mini office, Book store, Wifi area
- AC ruang kantor, Parkir karyawan, rest room, mushola, ruang monitor , relaksasi
- Asrama awak bus/angkutan umum, kantin, tempat cuci bis,bengkel
- Closed /transparant wall Main Building, IPAL
Pada tahap I yang telah selesai ini pembangunannya dilakukan pada Ruang Tunggu dan Bridge Connection yakni Penghubung antara Ruang Tunggu dan Jalur Pemberangkatan Bus. Ruang Tunggu yang terdiri dari 2 lantai ini juga akan dilengkapi dengan hall, escalator, dan lobby yang luas. Dan di tahap II, yaitu proses pembangunan bridge (jembatan penghubung ruang tunggu – jalur keberangkatan bus malam) dan gate di ruas jalur pemberangkatan bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi).
Selain itu, Di Area Terminal Purabaya juga terdapat pusat perbelanjaan. Yaitu Mall Ramayana Bungurasih. Letak nya di sebelah barat Terminal Purabaya. Banyak cara yang bisa di lakukan menuju Mall Ramayana tersebut. Dari Terminal Purabaya bisa langsung berjalan kaki menuju arah barat. Kira-kira butuh 10 menit bisa mencapai Mall ini. Bagi yang naik angkutan umum bisa naik Angkutan umum yang jurusan Waru – Sepanjang, Angkutan tersebut berwarna Biru telor asin. Banyak para wisatawan atau penumpang yang berkunjung ke Mall Ramayana sebelum berangkat ke kota atau tujuan masing-masing.
Read more: http://www.transsurabaya.com/2011/01/terminal-purabaya-bungurasih/#ixzz1vifca2cr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar