Senin, 21 Mei 2012

Pembangunan Akses Menuju Surabaya Sport Centre Lamban



Surabaya Sport Centre (SSC) di Surabaya Barat dinilai tokoh masyarakat setempat lamban. Pasalnya, pembangunan SSC sudah selesai 2010 lalu, namun hingga kini akses jalan dan infrastruktur lain belum juga tersedia. 

“Kami menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lamban membangun akses jalan dan sarpras berupa saluran air, jaringan PDAM, serta lainnya,” kata Masduki Toha, salah satu tokoh masyarakat di sana, Senin (21/5).
Menurutnya, Surabaya Barat memiliki potensi besar untuk maju. Bahkan, kalau dikembangkan bisa menyalip kawasan Surabaya Timur, Namun, karena minimnya infrastruktur di sana membuat kendala tersendiri. “Keberadaan jalan yang bisa mendukung akses ke berbagai wilayah penting untuk dilakukan, tapi kami belum melihat ada upaya untuk itu dari Pemkot,” jelasnya.
Herlina Nyoto Harsono anggota komisi C DPRD Surabaya menambahkan, pembangunan sarpras jalan menuju ke SSC sangat lamban. Pembangunan akses jalan yang dilakukan Pemkot hanya sebatas melebarkan jalan dari 3 meter menjadi 5 meter dari SSC menuju Romokalisari. Tapi, itu pun yang sudah dikerjakan hanya di depan sisi barat kawasan SSC. Bahkan, yang dikerjakan baru 100 meter dari total panjang jalan sekitar 3 km.
Bila Pemkot menunggu pembangunan sarpras dan akses jalan yang akan dikerjakan pengembang perumahan di kawasan tersebut, sudah tentu pembangunannya akan lambat. Sebab, para pengembang belum tentu membangun lahannya dalam kurun waktu 1-3 tahun ke depan.
“Kami harap Pemkot segera menuntaskan rencana pembangunan akses jalan menuju dan keluar SSC. Bila tidak SSC dan Surabaya Barat menjadi kawasan yang tak pernah maju dari sebelumnya,” ujar politisi asal Partai Demokrat (PD) tersebut.
Terkait dengan ini Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Hendro Gunawan mengatakan, pengembangan wilayah Surabaya Barat menjadi prioritas tahun ini. Salah satunya menyemarakkan layanan pubik seperti Gelora Bung Tomo (GBT).
Selama ini, katanya, kendala yang dihadapi untuk mengakses wilayah Surabaya Barat adalah akses jalan yang sempit. Namun, perlahan tapi pasti infrastruktur itu akan dilengkapi Pemkot, utamanya untuk menunjang pusat keramaian warga.
Dia menambahkan, pembangunan jalan akses menuju GBT mulai dilakukan. Akses langsung ke GBT nantinya langsung dihubungkan dengan tol Surabaya-Gresik dan tembus ke tol Surabaya-Gempol sampai tol Surabaya-Mojokerto. “Hasil resume rapat di Jakarta izin membuka jalan tol dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah pasti, sekarang tinggal menunggu izin dari Kemenhub itu sendiri. Setelah izin Kemenhub sudah ada pembangunan akses jalan itu akan kami lelang,” ujar Hendro.
Dia melanjutkan, untuk tahap pertama ini akses jalan ke GBT akan dimulai dari Tol Surabaya-Gresik menuju ke Jl. Raya Benowo. Pemkot sendiri sudah menyiapkan nama jalan yang nantinya dipakai, yakni Jl. Bung Tomo.
Selain itu, Pemkot sendiri merasa di atas angin untuk segera menyelesaikan jalan akses ke GBT. Pasalnya, 80% lahan yang dijadikan jalan akses merupakan persil kosong milik pengembang. Kondisi itu tentunya memudahkan pemkot dalam membangun jalan tanpa proses pembebasan lahan yang alot. “Jadi nanti ada pintu tol yang akan kita buka untuk akses ke stadion GBT,” jelasnya.
Dia menambahkan, pada tahap pertama memang masih ada ada beberapa lahan milik warga yang terkena pembebasan jalan baru. Tapi itu pun tak banyak. Dia juga sudah memastikan anggaran untuk pembangunan akses jalan menuju GBT dan Jl. Raya Benowo. Sedangka besaran anggaran, ia mengaku tak ingat secara pasti.  “Sudah ada, tapi besarannya saya lupa. Saat ini sudah jalan kok,” jelasnya (sumber : www.surabayapost.co.id)

Tidak ada komentar: