Selasa, 21 Agustus 2012

Alhamdulilah....Akhirnya Sampai Juga.....

Berangkat dari bandara Mopah Merauke pukul 11.00 waktu setempat, tetapi perasaan sudah berada di Surabaya. Bayangan tentang berbagai macam hal yang berkaitan dengan Surabaya terus bermain didalam otakku, mulai dari ramainya kota, bisingnya kendaraan bermotor, macetnya jalan-jalan protokoler di Surabaya dan tak ketinggalan masalah kuliner yang membuat liur meleleh "lontong balap Garuda dan Rujak Cingur".
Transit di bandara Sultan Hasanuddin di kota Makassar selama 3 jam terasa seperti 3 tahun. Beli tas kecil untuk oleh-oleh buat seseorang yang menunggu di kota Surabaya. 80 menit perjalanan saya sibukkan dengan melihat arloji ditangan terus menerus, tidak sabar ingin menginjakkan kaki di Surabaya.
Perjalanan yang melelahkan akhirnya terbayar begitu pesawat berada tepat diatas kota "Pahlawan", kota Surabaya. Gemerlap lampu kota Surabaya yang indah begitu membuat rasa lelah dan bosan selama perjalanan hilang seketika. Sayang pemandangan yang begitu indahnya tidak sempat saya abadikan.
Setelah mendarat di bandara Juanda saya langsung menyewa taksi untuk meluncur ke arah Margorejo kampungku yang berjasa membesarkanku. Selama perjalanan ke Jl. Margorejo tidak ditemui kemacetan yang berarti. Gedung-gedung menghiasi berbagai sudut kota Surabaya, kotaku yang dulu sudah berubah total, wilayah-wilayah pinggiran kota Surabaya sudah banyak mendapat sentuhan pembangunan. Wajar bila Surabaya sekarang menjadi kota bisnis kedua di Indonesia setelah Ibukota Jakarta.
Kapan ya....bisa menjalankan bisnis di Surabaya...

Senin, 30 Juli 2012

Mulai 1 Agustus Kendaraan Dinas Pemerintah Dilarang Konsumsi BBM Bersubsidi

Dinkominfo – Sosialisasi masalah pengendalian penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus dilakukan Pemerintah Kota Surabaya. Pada hari Kamis tanggal 27 Juli 2012 sosialisasi disampaikan langsung oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dihadapan jajaran BUMN, BUMD dan kepala SKPD.

Di dalam paparannya, Risma menyebutkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Kota Surabaya diprediksi akan habis pada bulan Oktober 2012 mendatang. Sebagaimana tercantum dalam  Permen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) no 12/2012 Tentang Pengendalian Penggunaan BBM, bahwa per tanggal 1 Agustus 2012 semua kendaraan dinas instansi pemerintah, meliputi pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD wajib menggunakan BBM non subsidi.

“Tak hanya itu, mobil barang yang difungsikan untuk kegiatan perkebunan dan pertambangan dilarang menggunakan solar bersubsidi terhitung mulai 1 September 2012,” ujarnya. Kebijakan ini, lanjut Risma, perlu diperhatikan dan dijalankan oleh semua pihak agar subsidi yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah dapat diberikan tepat sasaran.

“Jika kita yang tidak berhak menikmati subsidi BBM tetapi ikut-ikutan menggunakan, maka kasian yang seharusnya menerima. Jika subsidi yang diberikan itu habis sebelum waktunya, maka saya khawatir akan memicu kepanikan pada masyarakat. Mengingat peran dari BBM cukup vital,” paparnya.

Kepanikan yang dimaksud oleh Risma adalah adanya kenaikan harga bahan pokok yang dirasakan membebani masyarakat. “Saya tidak ingin hal tersebut terjadi. Oleh karena itu saya menghimbau kepada seluruh SKPD dan BUMD untuk kendaraan operasional kantor dan pribadi tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi. Masa bisa beli mobil mewah tetapi bahan bakarnya bersubsidi. Ini kan kelewatan,” tukasnya.

Dalam waktu dekat Risma juga akan mensosialisasikan kebijakan ini kepada SPBU yang ada di kota Surabaya. “Saya akan menjadwalkan untuk bertemu dengan pengusaha dan peneglola SPBU, agar kebijakan ini juga dapat dipatuhi. Saya rasa jika kebijakan ini tidak dipatuhi dan mungkin ada SPBU yang melanggar dengan memberikan BBM bersubsidi kepada mobil mewah atau mobil dinas, maka saya tidak akan segan-segan mencabut ijinnya,” tegasnya.

Menurut Risma, kebijakan ini bukan untuk menguntungkan pihak tertentu tetapi lebih mengutamakan kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai informasi, pada tahun 2012 Kota Surabaya mendapatkan kuota subsidi premium 441.366 kilo liter. Tingkat konsumsi warga Surabaya telah mencapai 127, 49 % dari kuota per 31 Mei 2012, atau bisa dikatakan telah menghabiskan 233.689 kilo liter dari kuota yang seharusnya hanya 183.300 kilo liter.

Sementara untuk jenis BBM solar, Surabaya mendapat jatah 203.836 sepanjang tahun ini. Hingga Mei 2012, batasan konsumsi solar seharusnya 84.653 kilo liter, namun tingkat konsumsi telah menyentuh angka 93.074 kilo liter atau mencapai 109,95 % dari kuota yang telah ditetapkan.(sumber : www.surabaya.go.id)

Minggu, 29 Juli 2012

Walikota Launching Eco School 2012

Dinkominfo – Kebersihan lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi merupakan tanggung jawab bersama. Untuk menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan, Pemerintah kota Surabaya bersama dengan Tunas Hjau kembali menggelar Eco School 2012. Program yang bergerak di bidang lingkungan ini dilauncing Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, Sabtu (28/7) di Graha Sawunggaling, lantai 6 Kantor Pemerintah Kota Surabaya.
Melalui pengeyenggaraan Eco School ini, diharapkan sekolah – sekolah di Surabaya dapat melaksanakan program lingkungan hidup melalui cara-cara yang edukatif, atraktif dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh warga sekolah. Melakukan pemilahan sampah yang ditindaklanjuti dengan upaya pemngomposan sampah organik dan pemanfaatan sampah kertas.
Selain itu, diharapkan pula pihak sekolah juga dapat memiliki program unggulan lingkungan hidup. Dengan memanfaatkan lahan kosong di sekolah atau disekitarnya dengan pepohonan atau tanaman dalam pot untuk menjadikan hutan sekolah. Serta dapat menerapkan pola hidup ekonomi hijau dalam pelaksanaan program lingkungan hidup.
Untuk tahun ini, peserta yang akan mengikuti program Eco School sejumlag 160 sekolah yang terdiri dari SD, SMP dan SMA negeri dan swasta di Surabaya. Adapun berbagai program pendukung telah disiapkan panitia, meliputi lomba Yel – Yel Lingkungan, Eco Student Of The Week, Eco Teacher Of The Week, Eco Headmaster Of The Week, The Best Park Award, The Best Composting Award, The Best School Forest Award, The Best Green House Award dan masih banyak lagi.
Menurut rencana selama bulan Agustus dilakukan pembinaan awal, pendataan sekolah . Workshop lingkungan hidup tahan I akan digelar di masing-masing sekolah pada 1 hingga 10 September diikuti 640 siswa, 160 guru dan 160 karyawan sekolah. Sedangkan untuk tahap ke II akan digelar di Kantor Bappeko Surabaya. Dan puncak penganugerahan akan dilaksanakan pada 15 Desember 2012 di Graha Sawunggaling, Kantor Pemerintah Kota Surabaya.(sumber : www.surabaya.go.id)

Rabu, 25 Juli 2012

Siaga HIV/AIDS....di Surabaya

 

Siaga HIV/AIDS... Permintaan kewaspadaan terhadap penyakit tersebut disampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya karena jumlah penderita HIV/AIDS di Surabaya terus meningkat. Terhitung sejak 2007 sampai 2011 tercatat 5.576 kasus HIV/AIDS. Jumlah itu belum termasuk jumlah penderita pada akhir Juni 2012 yang sudah mencapai 127 orang.
Selain itu, jumlah itu merupakan korban yang terdeteksi Dinas Kesehetan (Dinkes) Pemkot Surabaya, sementara korban yang belum terdata atau belum diketahui diperkirakan mencapai dua kali lipatnya.
Kepala Dinkes Pemkot Surabaya, Esty Martiana Rachmie menuturkan penderita HIV/AIDS di Surabaya seperti fenomena gunung es. Artinya yang terlihat hanya sebagaian saja, sementara jumlah yang sebenarnya bisa lebih banyak lagi. “Ini jadi peringatan dini bagi kita semua untuk selalu waspada,” ujar Esty Martian, Kamis (25/7).
Jumlah penderita, katanya, setiap tahun mengalami peningkatan. Lihat saja sejak 2007 jumlah penderita HIV/AIDS ada 214 orang. Jumlah itu meningkat karena pada 2008 mencapai 262 orang. Kemudian apda 2009 jumlahnya mencapai 257 orang. Pada 2010 tercatat 222 orang. Pada 2011 tercatat 175 penderita dan pada Juni 2012 ini sudah tercatat 127 penderita.
“Kalau pun ada penurunan itu biasanya data dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau pihak ketiga lainnya sudah tak aktif lagi dalam memantau masalah ini. Jadi sebenarnya setiap tahun selalu saja ada peningkatan untuk penderita HIV/AIDS,” ungkapnya.
Dari semua data itu, katanya, sebagian besar diperoleh dari lokalisasi yang tersebar di Kota Pahlawan. Di antarnya, lokalisasi Dolly, Jarak, Dupak Bangunsasri, Moroseneng dan Sememi. Sementara data untuk penderita dari Pekerja Seks Komersial (PSK) yang biasanya mangkal di hotel, kos, maupun on call belum bisa diperoleh.
Selain itu, katanya, tak semua PSK mau dites. Hal itu karena PSK yang ada di Surabaya, seperti di Dolly, Dupak Bangunsari, Sememi dan Moroseneng yang jumlahnya sekitar 1.200 PSK, hanya 40% saja yang mau memeriksakan kesehatannya. Sisanya mereka memilih untuk lari ketika ada pemeriksaan. “Selain itu, kami juga tak bisa memaksa PSK untuk melakukan tes kesehatannya,” terangnya.
Yang lebih memprihatinkan, dari keseluruhan temuan kasus HIV/AIDS di Surabaya, 62,7 persen di antaranya tergolong usia produktif. Yakni, usianya antara 20-39 tahun. Belum lagi efeknya terhadap keluarga dan orang-orang di sekitarnya. “Ini jelas situasi yang mengkhawatirkan, karena dampaknya sangat luas yang mengakibatkan kualitas hidup menurun, produktivitas kerja terganggu, dan lain sebagainya,” kata Esty.
Menurutnya, masalah ini atau penularan HIV/AIDS di Surabaya sudah menjadi persoalan serius yang membutuhkan pola penanganan yang tepat. Karena itu, Pemkot Surabaya di samping mengalokasikan budget khusus untuk pencegahan dan penanganan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) juga intensif menggelar forum komunikasi penanggulan penyebaran HIV/AIDS.
Penyebab utama penularan virus paling mematikan ini karena  hubungan seks bebas. Sementara penyebab kedua karena terlibat dalam pengunaan narkoba. “Sekarang ini sudah terjadi pergeseran cara penularan, lima sampai enam tahun lalu didominasi pengguna narkoba, kini hubungan seks menempati urutan pertama penularan HIV/AIDS,” katanya.
Pemkot sendiri, katanya, bersama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mengajak semua pihak untuk berperan aktif, termasuk aparat kepolisian, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Selama ini penularan HIV/AIDS menjadi persoalan serius yang membutuhkan pola penanganan yang tepat. Untuk itu, Pemkot Surabaya di samping mengalokasikan budget khusus untuk pencegahan dan penanganan ODHA.
Pada 30-31 Mei lalu, lanjutnya, telah dilaksanakan pelatihan penanggulangan HIV/AIDS bagi staf Kepolisian Sektor se-Surabaya guna mengintegrasikan upaya menghadapi pengguna narkoba yang mempunyai permasalahan hukum terkait dengan kejahatan narkoba maupun tindak pidana lainnya.
“Diharapkan melalui forum ini, tercipta kesamaan persepsi dan komitmen pihak kepolisian terhadap upaya penanggulangan HIV/AIDS. Juga adanya dukungan akses layanan kesehatan bagi ODHA akibat penggunaan alat suntik (penasun) yang berada di tahanan Lapas maupun tahanan kepolisian,” jelas Esty.
Sementara untuk penyebaran virus HIV/AIDS di kalangan muda membuat keprihatinan tersendiri bagi warga Surabaya. Pergaulan bebas dan kemudahan kelompok muda dalam memperoleh narkoba maupun seks bebas menjadi akar persoalan.
Keprihatinan itu membuat Pemkot melakukan upaya jemput bola dalam memotong penyebaran virus paling menakutkan di dunia. Saat ini, Pemkot mendesak adanya muatan lokal (mulok) HIV/AIDS pada pelajaran di sekolah.
“Sebenarnya Pemkot sudah menyiapkan Perda HIV-AIDS. Di dalamnya ada aturan yang menangkal penyebaran virus di tingkatan kelompok muda. Tapi Perdanya memang belum disahkan sampai sekarang. Ini masih disusun,” ujar Esty.
Ia melanjutkan, meskipun Perda belum disetujui, pihaknya tetap bersinergi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) untuk memasukkan mulok. Artinya, mulok yang dimasukan Dinkes ke tiap sekolah bukan diajarkan sebagai ekstrakurikuler, tapi sudah masuk ke tiap pelajaran. “Jadi nanti di semua pelajaran ada mulok yang menjelaskan tentang HIV/AIDS. Pelajaran IPS ada, IPA ada, bahasa juga ada,” tegasnya.
Dengan adanya mulok, katanya, siswa di sekolah diberikan pengetahuan yang luas tentang HIV-AIDS. Termasuk di dalamnya tentang penyebaran yang bisa dihindari. “Kalau mulok tak perlu menunggu Perda, jadi bisa dijalankan dengan segera,” jelasnya.
Esty juga membeberkan, Pemkot juga menjalin kerjasama dengan LSM di Surabaya yang fokus pada penanganan korban virus HIV/AIDS. Ada pendamping yang akan membantu korban untuk meningkatkan kualitas hidupnya. “Ini masih terus berjalan, kalau ada korban atau informasi kami langsung turun dan menemui korban,” katanya.
Ketua Aisyiyah Jatim itu menambahkan, untuk tempat berobat bagi korban HIV/AIDS hanya ada di RSU dr Soetomo. Sampai saat ini puskesmas yang ada di tiap kecamatan belum bisa memberikan layanan pada para korban.

Mesin Daur Ulang, Velg dan Ban Impor

SURABAYA - Keberhasilan empat siswa SMK membuat motor gede (moge) mendapat antusias dari seluruh jajaran Dinas Pendidikan Jawa Timur. Sayangnya, moge buatan tiga siswa dari SMK PGRI 2 Ponorogo dan 1 siswa SMK Panti Pamardi Siwi Ngawi itu masih harus daur ulang mesin, dan velg serta bannya pun harus impor, yaitu pesan ke distributor Harley Davidson, dengan biaya yang tidak murah.
Akibatnya, untuk dua ban ini saja menelan biaya Rp 2 juta dan untuk dua velg bisa ditekan karena membeli bekas seharga Rp 3 juta. “Kalau membeli velg yang masih baru dan berkualitas tinggi bisa senilai Rp 24 juta sendiri,” terang Agus Riyanto, instruktur siswa magang di Unit Pelaksana Teknis  Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan (UPTP3K), Selasa (24/7).
Untuk mesinnya, keempat siswa dibantu dengan instruktur merakit moge dari mesin dua silinder yang diambil dari mesin mobil Honda Life tahun 70-an. Mesin yang semula berkapasitas 350 cc dimodifikasi menjadi 500 cc. Untuk bahan bakarnya irit, imbuh Agus, karena satu liter bensin bisa dipergunakan sepanjang 25 kilometer. “Kita gunakan mesin yang irit tetapi bisa digunakan dengan kecepatan tinggi pula. Kecepatan bisa sampai 100 kilometer per jam,” imbuhnya.
Untuk bodi, mereka memoles dengan warna dasar merah dan hiasan cat semprot bercorak lidah api. Yang menarik, mereka menciptakan karburator yang irit dan dicocokkan dengan accu yang cukup besar hingga 20 ampere. Untuk melengkapi kesan gede dari sepeda tersebut, diberikan suara keras yang berasal dari karburator dengan diberikan saringan hasil buatan mereka sendiri.
“Ketika digas, suara gemelegarnya bisa dirasakan hingga jarak jauh. Itu yang membuat kendaraan ini khas mogenya,” ujarnya seraya menambahkan total biayanya Rp 20 juta.
Kepala Dispendik Jatim, Harun, menilai hasil karya dari para siswa yang magang di UPTP3K ini tak untuk dilelang atau diperjualbelikan. Selama ini memang, Dispendik Jatim selalu mendukung dan memotivasi agar para pelajar ini lebih bersemangat dalam membuat karya. Sehingga, untuk ketentuan penyelenggaraan magang ini semata-mata untuk belajar dan tidak untuk diproduksikan. “Tidaklah, ini kan hasil karya bukan hasil kerja. Jadi tidak akan dijual,” tandasnya.(sumber : www.surabayapost.co.id)

Hebat.....Mobil Bahan Bakar Angin. Modifikasi SMKN 5

Mantap...hebat...atau apalah namanya yang menyatakan bahwa sesuatu yang diciptakan para murid SMK di bidang otomotif membuat nama Kota Surabaya menjadi perbincangan diantara industri otomotif lokal. Kali ini giliran SMKN 5 Surabaya yang memiliki konsep tentang pengembangan aneka mobil prototipe.

Selama ini bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan bermotor khususnya mobil berbahan bakar fosil, tetapi pada konsep yang dirancang murid SMKN 5 ini menjadi berbahan bakar angin. Hal ini merupakan langkah yang menjadi impian dan akan segera diwujudkan. Rencananya mereka akan membuat prototipe mobil yang digerakan menggunakan tekanan udara atau biasa disebut pneumatic.

Alat yang digunakan untuk mendukung mobil tersebut ialah dua tabung kompresor yang memiliki warna oranye terang akan dipasang pada bagian belakang mobil. Dua tabung itu dipergunakan untuk menyimpan udara bertekanan yang akan menggerakkan silinder pneumatic. Kemudian silinder tersebut dihubungkan dengan mesin sepeda motor yang sudah dimodifikasi dan mekanisme itu dapat membuat mobil prototipe bisa berjalan sekitar 20-25 km per jam.

Guru SMKN 5 Surabaya dan Kepala Program Keahlian Teknik Instalasi Listrik, C. Tjatur Agus Wahjuhono mengungkapkan bahwa semua ini masih tahap pertama. Meskipun mobil yang akan kami produksi memakai prinsip sederhana, tetapi ada beberapa detail yang tak bisa dengan mudah diketahui banyak orang. Salah satunya penyetelan silinder pneumatic, dibutuhkannya perhitungan khusus agar silinder itu bisa bergerak dengan konstan sehingga bisa menggerakkan piston.

“Butuh beberapa kali percobaan untuk menghitung dengan pas dua buah sensor elektrik yang diletakkan pada silinder itu. Saya memilih udara sebagai bahan pengembangan karena udara tidak perlu beli, kalau kita memakai bahan bakar minyak biaya yang dikeluarkan cukup besar. Keunggulan lain dari bahan ini yakni secara otomatis mobil tak akan menimbulkan polusi udara. Manfaat lain, suara yang ditimbulkan nyaris tidak ada. Bahkan ini bisa sangat menghemat oli nesin karena tidak ada pembakaran sama sekali dalam mesin”, sambungnya.

Salah satu murid SMKN 5 Surabaya, Adi Prastya menuturkan serunya berburu komponen untuk membuat Pneucar ini. Kami harus mencari aneka komponen itu dari pasar loak. Mulai dari komponen vital hingga yang dipergunakan untuk aksesori. Mengapa kami menggunakan komponen dari bahan bekas ? Karena dana yang kami miliki tidak memungkinkan kami menggunakan komponen baru.(sumber : www.surabaya.go.id)

Selasa, 12 Juni 2012

Monumen Bambu Runcing Surabaya


Monumen Bambu Runcing Surabaya terletak di tengah Jl. Panglima Sudirman Surabaya, yang merupakan jalan utama dengan lalu lintas padat. Monumen Bambu Runcing adalah ikon kota Surabaya selain Tugu Pahlawan. Jika kita pergi ke Monumen Bambu Runcing dengan menggunakan kendaraan maka kendaraan kecil dan besar dapat parkir di sekitar taman sebelah timur jalan. Di tepi Jl. Embong Ploso banyak terdapat taman yang cukup tenang sehingga banyak dieksploitasi dan digunakan oleh pengendara sepeda motor untuk beristirahat untuk sekedar mengusir rasa penat dan lelah sebelum melanjutkan perjalanan kembali.
Monumen Bambu Runcing dibangun untuk mengenang semangat perjuangan Rakyat Surabaya (arek-arek Suroboyo) dalam usahanya melawan penjajah hanya dengan senjata yang sangat sederhana yaitu dengan bambu irisan yang bagian punggungnya adalah meruncing atau Bambu Runcing. Kejadian itu terjadi pada tanggal 10 Novembers 1945 di Surabaya hingga sampai saat ini setiap tanggal 10 Nopember diperingati sebagai tonggak dari perjuangan Rakyat Indonesia dan ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.
Monumen ini terdiri dari 5 pilar dan tinggi pilar beton tidak seragam, melainkan dibentuk supaya terlihat menyerupai bambu runcing. Ketinggian tertinggi dari runcing bambu diperkirakan 10 meter. Pada saat tertentu, pompa air digunakan hingga air akan keluar dari setiap lubang bambu. Berbagai tanaman hias berwarna-warni ditanam mengelilingi monumen bambu runcing sehingga pemandangan di sekitar monumen terlihat tenang dan segar.
Setelah selesai mengunjungi monumen Bambu Runcing, wisatawan dapat melanjutkan ke Kebun Binatang Surabaya, selain melihat koleksi binatang itu juga tempat yang cocok untuk melepaskan kelelahan karena banyak ditumbuhi pohon besar. Atau untuk acara perencanaan wisata belanja maka anda dapat mengunjungi Tunjungan Plaza dan Surabaya Plaza yang merupakan pusat perbelanjaan terdekat dan terlengkap yang memiliki counter banyak dan produk yang beragam.
Jl. Kayoon merupakan pusat penjualan tanaman hias yang terletak berdekatan dengan monumen bambu runcing, dan juga merupakan wisata alternatif bagi ibu-ibu atau para penghobi tanaman hias.

Pantai Kenjeran Surabaya

Pantai Kenjeran Surabaya merupakan salah satu obyek wisata di kota Surabaya. Pantai yang terletak di sebelah utara Surabaya ini berdekatan dengan Pantai Ria Surabaya. Di sana kita bisa melihat Pulau Madura, beberapa fasilitas disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya agar para pengunjung di obyek wisata ini terasa nyaman saat berwisata di pantai Kenjeran Surabaya.
Harga tiket yang murah meriah menjadikan pantai Kenjeran menjadi salah satu obyek wisata pilihan bagi masyarakat Surabaya dan masyarakat Jawa Timur untuk berkunjung saat liburan sekolah tiba.

Sabtu, 09 Juni 2012

Pariwisata Untuk Muslim di Surabaya

Bagi anda umat muslim yang ingin mengunjugi kota Surabaya, kurang afdol rasanya kalau tidak singgah di sejumlah tempat peribadatan yang sering menjadi kunjungan warga muslim di Surabaya. Berikut beberapa tempat peribadatan yang menjadi tujuan umat muslim di Surabaya :

a. Masjid Al Akbar Surabaya
Berada di Jalan Pagesangan, wilayah Surabaya Selatan, Masjid Al Akbar merupakan masjid terbesar di Surabaya dengan gaya arsitektural unik dan modern. Masjid ini diresmikan oleh Presiden Abdurrachman wahid pada 10 November 2000.

Berdiri di atas lahan seluas tanah seluas 11,2 Ha, keunikan masjid ini terletak pada desain kubahnya yang menyerupai struktur daun, yakni memadukan warna hijau dan biru, memberi efek sejuk dan segar. Sementara, dari menaranya, kita dapat menikmati pemandangan Kota Surabaya yang sangat indah, terutama di malam hari.

b. Masjid Agung Sunan Ampel

Raden Achmad Rachmatulloh adalah seorang public figur yang alim dan bijak serta berwibawa dan semakin banyak mendapatkan simpati dari masyarakat diusianya yang masih belia 20 tahun. Dan pada saat kedatangan beliau ke tanah jawa, beliau diberi kepercayaan oleh Raja Majapahit tempat untuk berdakwah dan sebagai tempat tinggalnya yang baru yaitu Ampel Dento (Surabaya).

Sebagai media berdakwah Raden Achmad mengajak para pengikutnya untuk membangun sebuah masjid pada tahun 1421 M. Masjid ini di bangun dengan gaya arsitektur jawa kuno dan nuansa arab islami yang sangat lekat. Raden Rachmad yang lebih dikenal sebagai Sunan Ampel wafat di Ampel pada tahun 1481. Yang di makamkan disebelah kanan depan masjid Ampel. samapai dengan tahun 1905 Masjid Sunan Ampel yang merupakan masjid terbesar kedua di Surabaya.

Kemudian oleh warga Ampel Masjid dan makam Sunan Ampel dibangun sedemikian rupa agar orang- yang ingin melakukan sholat di masjid dan berziarah dapat merasa nyaman dan tenang. Hal ini tampak jelas dengan dibangunnya lima Gapuro (Pintu Gerbang) yang merupakan simbol dari Rukun Islam.

Dari arah selatan tepatnya di jalan Sasak terdapat Gapuro bernama Gapuro Munggah, dimana Anda akan menikmati suasana perkampungan yang mirip dengan pasar Seng di Masjidil Haram Makkah. Menggambarkan bahwa seorang muslim wajib naik haji jika mampu.

Setelah melewati lorong perkampungan yang menjadi kawasan pertokoan yang menyediakan segala kebutuhan mulai busana muslim, parfum, kurma dan berbagai assesoris orang yang sudah pernah melakukan ibadah haji lengkap tersedia di pasar Gubah (Ampel Suci). Kemudian Anda akan melihat sebuah Gapuro Poso (Puasa) yang terletak di selatan Masjid Sunan Ampel. Kawasan Gapuro Poso ini memberikan suasana pada bulan puasa Ramadhan. Menggambarkan bahwa seorang muslim wajib berpuasa.

Setelah melewati Gapuro Poso, Anda memasuki halaman Masjid. Dari halam ini akan tampak bangun Masjid Induk yang megah dengan menaranya yang menjulang tinggi yang dibangun oleh Sunan Ampel. Yang sampai sekarang masih tetap utuh baik menara maupun tiang penyangganya.

Setelah Anda melakukan sholat di Masjid Sunan Ampel, maka Anda dapat melanjutkan perjalanan kembali dan akan Anda jumpai Gapuro Ngamal. Disini orang-orang dapat bershodaqoh sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan. Yang mana shodaqoh tersebut juga digunakan untuk pelestarian dan kebersihan kawasan Masjid dan Makam. Menggambarkan Rukun Islam tentang wajib zakat.

Kemudian tak jauh setelah itu Anda akan melewati Gapuro Madep letaknya persis di sebelah barat Masjid Induk. Disebelah kanan terdapat makam Mbah Shanhaji yang menentukan arah kiblat Masjid Agung Sunan Ampel. Menggambarkan sebagai pelaksanaan sholat menghadap kiblat.

Dan setelah itu Anda akan melihat Gapuro Paneksen untuk masuk ke makam. Ini menggambarkan sebagai syahadat "Bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah".

Setelah melalui ke lima Gapuro (gerbang) tersebut maka dari dapat diambil kesimpulan bahwa Gapuro tersebut menggambarkan Rukun Islam yang jumlahnya lima. Syahadat (Gapuro Peneksen) bersaksi tiada Tuhan selain Allah.
Sholat (Gapuro Madep) melaksanakan sholat menghadap kiblat.
Zakat (Gapuro Ngamal) menunaikan Zakat/ Shodaqoh bagi yang mampu.
Puasa (Gapuro Poso) suasana puasa sperti di bulan suci Ramadhan.
Haji (Gapuro Munggah) melihat nama dan bahasanya serta suasana di Gapuro Munggah. Munggah Haji (Naik Haji).
Masjid Agung Sunan Ampel ini terletak di jalan KH. Mas Mansyur Surabaya Utara.

c. Masjid Muhammad Cheng Hoo
Pada abad ke-15 di masa Dinasti Ming (1368-1643) orang-orang Tionghoa dari Yunna mulai berdatangan menyebarkan Agama Islam, terutama di Pulau Jawa. Tak dapat disangkal bahwa laksamana Cheng Hoo alias Sam Poo Kong alias Pompu Awang pada tahun 1410 dan tahun 1416 dengan armada yang dipimpinnya mendarat di pantai Si ongan, Semarang. Selain menjadi utusan Kaisar Yung Lo untuk mengunjungi Raja Majapahit, ia juga bertujuan menyebarkan Agama Islam.

Berkaitan dengan sejarah tersebut, dibangun masjid dengan arsitektur khas Tiongkok, di areal komplek Gedung Serba Guna PITI (Pembina Imam Tauhid Islam) Jawa timur Jl. Gading No.2 (Belakang TMP Kusuma Bangsa) yang diberi nama “Masjid Muhammad Cheng Hoo”. Luasnya 231 m², berkapasitas 200 orang. Bangunan utama seluas m².


Ditegur Sersan, Seorang Kapten Marah


SURABAYA-Operasi atribut TNI/Polri di mobil yang dilakukann olej Polres Pelabuhan Tanjung Perak bersama dengan Denpom, POMAL, POMAU, POMAD, Gartap III tidak sepenuhnya berjalan mulus. Padahal operasi hanya bersifat teguran tersebut tidak memberlakukan tilang.
Dalam operasi, terdapat pengendara mobil pribadi yang menggunakan atribut TNI AD di kendaraanya. Petugas operasi sempat menegurnya. Namun pengendara tersebut tidak terima dan sempat bersitegang dengan petugas operasi. Karena petugas operasi rata-rata hanya berpangkat Sersan, sedangkan yang ditegur berpangkat Kapten. Terkait kejadian tersebut, petugas operasi membiarkan mereka pergi.
“Kami kan hanya melakukan operasi simpatik, jadi hanya bersifat teguran,” kata Dan Denpom Letkol CPM Sain Mustain.
Terjadinya ketegangan anatara petugas operasi dengan anggota TNI berpangkat Kapten itu kata Sain, lantaran sang Kapten tidak menerima ketika ditegur terkait adanya atribut TNI pada mobil yang dikendarainya. “Petugas hanya meminta kepada yang berasangkutan untuk mencopot lambang tersebut, namun dia rupanya tidak terima dengan teguran petugas,”ujarnya. Sayangnya, dia enggan menyebutkan identitas sang Kapten yang marah saat terjaring operasi.
Sain kembali menegaskan, dalam operasi tersebut pihaknya hanya melakukan teguran simpatik. Jadi hanya menganjurkan kepada pengendara untuk melepas atribut TNI/Polri. “Tapi kalau sampai mobil pribadi menggunakan plat nomor TNI/Polri tentu kami tindak tegas,”tandasnya.
Operasi itu bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan atribuit TNI/ Polri oleh kalangan masyarakat. TNI/Polri mengantispasi seperti kejadian di Aceh, mobil warga sipil menggunakan atribut TNI untuk mengangkut ganja. “Agar kejadian seperti di Aceh tidak terjadi di Surabaya,”ungkapnya.
Dalam operasi yang dilakukan di Jl Laksda M. Natsir (bundaran Barunawati) dan Jl Perak Barat dengan sasaran utama atribut TNI-Polri. Petugas berhasil menilang 27 pengendara yang melanggar dan 50 teguran simpatik.
Sementara itu menurut Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Anom Wibowo, razia yang dilakukan merupakan kerja sama antara pihak kepolisian dengan TNI. “Razia ini bertujuan untuk menegakkan ketertiban dan kedisiplinan TNI/Polri, dimana mereka sama-sama ingin menegakkan ketertiban dan kedisiplin anggota di jalan,”paparnya. (sumber : www.surabayapost.co.id)

Kamis, 07 Juni 2012

Langka, Transit Venus 6 Jam Hiasi RI



Ini peristiwa langka. Bahkan lebih langka dari gerhana matahari, sebab hanya terjadi sekali dalam seratus tahun. Planet Venus melintasi matahari dan bisa dinikmati warga Indonesia, Rabu (6/6) tadi pagi. Tak tangung-tanggung ‘Dewi Cinta’ dapat dilihat selama 6 jam, sejak skeitar pukul 05.00 hingga 11.00.
Meski fenomena ini memesona mata manuasia, tapi di sisi lain ini menjadi pertanda bumi dan planet-planet lain memasuki umur ‘paruh baya’. Artinya, matahari sebagai penompang kehidupan bakal mulai ‘memusuhi’. Menurut ilmuwan, fase matahari menelan bulat-bulat planet terdekat yaitu Merkurius, Venus digoreng dan Bumi dipanggang bakal terjadi, meski masih dalam hitungan satu miliar tahun lagi.
Bila dilihat secara langsung--meski harus tetap menggunakan kacamata film karena bisa membahayakan mata seperti gerhana matahari—atau menggunakan teleskop tampak bitik hitam kecil yang bergerak melintasi matahari. Sayangnya beberapa daerah di Indonesia hari ini diselimuti awan sehingga pengamatan agak terganggu.
“Transit venus muncul bersamaan dengan terbitnya matahari, terjadi pukul 05.00 pagi WIB," kata Kepala Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN), Clara Y. Yatini pagi tadi.
Sementara itu, pencinta fotografi astronomi bisa menikmati ahsil jepretan National Aeronautics and Space Administration (NASA)—lihat foto—yang memperlihatkan noktah hitam Venus yang melintas di depan wajah keemasan Sang Surya.
Apa indahnya Venus yang bak siluet di depan piringan Matahari? Bukankah Venus lebih elok dipandang sebagai benda langit yang cemerlang setelah Matahari tenggelam?
Dimensi waktu yang panjang untuk ukuran manusia boleh jadi merupakan salah satu alasan karena pasangan transit sekarang ini (yang pertama terjadi tahun 2004) tidak akan berulang lagi hingga tahun 2117.
Bagi para astronom, transit Venus menjadi satu momen untuk melakukan riset ilmiah. Seperti dikutip oleh situs PhysOrg , tiga bulan sebelum transit berlangsung, para ilmuwan berkumpul di Observatoire de Paris untuk mematangkan rencana pengamatan.
Dua kesempatan yang diincar oleh ilmuwan dari transit 5-6 Juni 2012 (tanggal 5 Juni untuk sebagian wilayah Amerika) adalah pertama untuk menggunakan Venus sebagai contoh untuk eksoplanet (planet di luar tata surya) yang juga transit di depan bintang induknya. Ilmuwan ingin menggunakan teknik yang mereka kembangkan untuk menganalisis komposisi, struktur, dan dinamika atmosfer eksoplanet.
Yang kedua, mereka akan menggunakan secara simultan observasi yang dilakukan di permukaan Bumi dan dari wahana antariksa. Observasi gabungan ini diharapkan bisa memberi gambaran baru tentang lapisan tengah atmosfer Venus yang kompleks, yang menjadi kunci dalam memahami klimatologi planet saudara Bumi ini.
Di sini kita masih melihat adanya peluang untuk menemukan adanya kehidupan cerdas di luar Bumi nun di kejauhan sana.
Kefanaan Kosmik
Namun, Venus, Bumi, dan anggota tata surya lain--yang dipersepsikan sebagai ‘Lautan Keabadian’--ternyata juga ada umurnya. Umur ini ditentukan oleh umur Matahari yang sebagai sebuah bintang memiliki takdir kehidupan. Kini, Matahari—dengan demikian juga planet-planet sebagai anggota tata surya—bisa disebut berumur setengah baya.
Jika selama ini Matahari yang muda amat menopang kehidupan, setelah memasuki umur setengah baya, satu hari nanti Matahari akan berubah memusuhi kehidupan.Tanda-tanda awal ke arah itu diperkirakan sudah akan mulai terjadi sekitar satu miliar tahun lagi.
Pada saat itu Bumi sudah tidak layak lagi jadi habitat. Tanaman dan hewan sudah tak bisa lagi hidup dalam udara yang sangat panas. Laut akan menguap dan Bumi akan berubah seperti Planet Venus yang elok itu.
Ke mana Venus sendiri? Kalau Planet Merkurius yang paling dekat dengan Matahari sudah ditelan bulat-bulat, paling sedikit Venus sudah digoreng dan Bumi sudah dipanggang. Ada kemungkinan Bumi juga sudah menguap.
Mars yang kini tampak kering kerontang boleh jadi akan mengalami kebangkitan kedua. Es yang terjebak di bawah permukaan karena cuaca dingin boleh jadi akan mencair dan akan menyediakan lahan bagi kehidupan. Bisa jadi, seperti dikisahkan oleh Dr Chris McKay dari NASA Ames Research Center, Mars layak ditinggali meski mungkin hanya 0,5 miliar tahun, berbeda dengan Bumi yang beberapa miliar tahun (dari The Planets, BBC, 2004).
"Kalau peradaban manusia ingin selamat, jelas manusia harus melakukan migrasi sebelum Bumi meleleh," ujar Dr Carolyn Porco dari Lunar and Planetary Laboratory, Arizona.
”Tata surya akan padam dan berakhir selamanya. Yang ada saat itu adalah malam sepanjang waktu,” ujar Prof Douglas Gough dari Institut Astronomi, Universitas Cambridge, dalam video BBC di atas.
Transit Venus yang diamati hari ini adalah satu babakan dalam riwayat tata surya saat ia masih berjaya di usia paruh baya. (sumber : www.surabayapost.co.id)

Cemari Kali, Pakde Maafkan Tjiwi



SP/Bambang Sujarwanto/Iwan Heriyanto
SALURAN pembuang air milik pabrik kertas PT Tjiwi Kimia, Mojokerto tampak langsung mengarah ke sungai, Kamis (7/6).
Surabaya - Akhirnya, pelaku pencemaran Kali Surabaya yang digunakan sebagai bahan baku air PDAM Surya Sembada terungkap. Tiga perusahaan Mojokerto yaitu PT Alu Aksara Pratama (pabrik tepung), PT Tjiwi Kimia (pabrik kertas) dan Pabrik Gula Gempolkrep menurut penelitian membuang limbah hingga merusak kualitas sungai di Kota Pahlawan. Sayangnya, sanksi buat ketiganya terkesan ‘palsu’, hanya diberi Surat Peringatan pertama (SP 1) untuk Gempolkrep. Bahkan dua lainnya Tjiwi dan Alu ‘dimaafkan’.
“Kami yakin pengumuman pelaku pencemaran hanya gertak sambal, tapi setelah itu pencemaan jalan terus,” kata ketua dewan pelanggan PDAM Surabaya Ali Musyafak, Kamis (7/6).
Sekadar diketahui, PT Alu Aksara Pratama yang ‘dimaafkan’ memiliki catatan buruk mengenai sanksi pencemaran sungai. Pada 2011 perusahaan tepung tersebut pernah dihukum penjara 1,5 tahun (percobaan) dan denda Rp 3 juta oleh Pengadilan Negeri Surabaya.
Sebelum memasuki proses hukum, PT Alu aksara Pratama juga telah diberikan surat peringatan (SP) oleh BLH Jatim. SP1 diberikan pada Februari 2010 dan SP2 pada bulan Mei 2010.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, pelaku pencemaran kali Surabaya sudah mengerucut ke tiga pabrik. Dari tiga pabrik itu dua perusahaan masih dalam batas toleransi, sedangkan yang satu diberikan surat peringatan.
Pabrik yang diberikan surat peringatan adalah pabrik gula Gempolkrep. Pabrik itu diberi surat peringatan (SP) satu sedangkan PT Alu Aksara Pratama dan PT Tjwi Kimia statusnya dimaafkan.
Dijelaskan Pakde Karwo, PG Gempolkrep telah membuang tetes (sebutan limbah tebu) mencapai ribuan kali tiap hari. Dia berjanji akan menindak tegas jika perusahaan-perusahan tersebut kembali membuang limbahnya ke kali. “Sudah di-SP 1. Kalau melanggar lagi ya SP 2, kalau melanggar lagi ya ditutup,” tegasnya.
Disinggung mengenai sanksi berupa penutupan pabrik yang terbukti mencemari Kali Surabaya Pakde Karwo mengelak dan hanya memerintahkan untuk memperbaiki Instalasi Pengolahan air limbah (IPAL) saja.
Sebelumnya kepala Badan Lingkungan Hidup Indra Wiragana mengungkapkan sanksi dari BLH bagi pencemar limbah industri tidak akan sampai berujung pada penutupan perusahaan karena dikhawatirkan akan berbuntut pada Pemutusan Hubungan kerja (PHK) missal. “Sanksi hingga penutupan industri tidak mungkin diberikan sebab kami khawatir justru menimbulkan dampak sosial berupa PHK massal,” ujarnya.
Sebenarnya, ada juga PT. Mandrim yang berdomisili di Driyorejo Gresik juga telah dilaporkan ke Polda Jawa timur terkait hal yang serupa. Sehingga kini total ada empat pabrik yang terbukti melakukan pencemaran limbah pabrik.

Prigi Arisandi diretur Ecoton (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah) mengatakan Gubernur Jatim seharusnya lebih cerdas menyikapi pencemaran kali Surabaya. Karena pada undang-undang nomor 32 tentang perlindungan pengelolaan lingkungan hidup Pasal 90 ayat 1 menegaskan pemerintah memiliki kewenangan untuk menggugat pelaku pencemaran. “Pemerintah itu memiliki kewenangan untuk menggugat,” ujarnya.
Dirinya menambahkan ini sebuah langkah mundur yang dilakukan oleh Gubernur. Menurutnya ada 3 hal yang seharusnya dipertimbangkan lebih cerdas oleh Soekarwo. “Kondisi kali surabaya yang rapuh, ekosistem kali terganggu dengan matinya ribuan ikan, dan air Kali Surabaya digunakan sebagai bahan baku air minum,” ujarnya.
Sekretaris Dewan Pelanggan PDAM Darmantoko menuturkan, seharusnya pengawasan pencemaran limbah bisa dilakukan secara terpadu. Baik itu dari Pemprov maupun Pemkot. “Tentu aparat dari kepolisian seharusnya ikut untuk mengawasi, biar kejadian yang sama tak terulang,” ujarnya.
Setiap hari, produksi air dari Jasa Tirta ke PDAM itu 7 juta liter per detik. PDAM sekarang ini melakukan produksi 5 juta liter per detik. Ini karena kebutuhan air begitu mendesak. Oleh sebab itu untuk kualitas air Kali Surabaya harus segera diperbaiki.
“Kadang perlu penindakan yang tegas dari kepolisian, biar ini memunculkan efek jera bagi perusahaan yang nakal,” tegasnya.
Sementara itu, limbah industri yang mencemari air Kali Surabaya beberapa hari terakhir membuat biaya produksi PDAM Surya Sembada mengalami pembengkakan yang besar. Meskipun rugi, PDAM tidak akan meminta ganti ke PT Jasa Tirta selaku pengelola Kali Surabaya.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Ashari Mardiono menuturkan, kenaikan biaya produksi air bersih oleh PDAM sejak limbah industri mencemari Kali Surabaya terus membebani. Namun hal itu bukan poin utama yang signifikan untuk dikomplainkan ke pihak Jasa Tirta. “Kami hanya ingin tak lagi ada kejadian yang sama, sebab pencemaran air yang dipakai bahan baku air PDAM begitu menganggu pelanggan kami,” ujar Ashari.
Ia melanjutkan, surat komplain PDAM ke PT Jasa Tirta berisi  konsistensi penyediaan air sungai sebagai baku mutu air produksi PDAM. Penyediaan baku mutu yang memadai ke depan jangan sampai tercemari lagi oleh limbah industri.
Ashari menyebutkan, buruknya kualitas air Kali Surabaya akan sangat mempengaruhi kualitas produksi air yang membuat citra layanan PDAM menjadi minor di mata pelanggan.
Sekarang ini, katanya, pelanggan PDAM sudah ribuan yang tidak mau dirugikan dan menuntut pelayanan terbaik. Bila baku mutu air produksi kualitasnya buruk akibat tercemari limbah, maka PDAM tidak akan mungkin bisa memberikan pelayan terbaik untuk para pelanggannya. Sebaliknya, PDAM akan dihujani komplain dari para pelanggannya ketika kualitas air terus memburuk.
Ia juga menjelaskan, Setelah tercemarinya air kali Surabaya, kualitas air produksi PDAM menurun hingga tidak layak untuk di komsumsi. Saat ini, Air Produksi PDAM sudah berangsur pulih dan layak dikomsumsi, meski kualitasnya masih tidak sebaik sebelumnya. (sumber : www.surabayapost.co.id)

Gel Teh Hijau Cegah Penularan HIV/AIDS


Selain mampu mencega kanker --seperti diberitakan Rabu (6/6)-- teh hijau juga mampu mencegah penularan HIV/AIDS, khusus melalui hubungan seks.

OLEH: FEBY ADITYA KURNIAWAN

Kali ini, khasiat teh hijau tidak diambil dengan diminum, namun dengan diekstrak dalam bentuk gel. Dalam teh hijau terdapat kandungan Epigalo Katekin Galat (EGCG). Kandungan EGCG yang bisa 100 kali lipat lebih kuat dari vitamin C atau lebih kuat 25 kali dari vitamin E mampu membunug virus HIV.
Penularan HIV/AIDS dari satu orang ke orang lain bisa diakibatkan oleh banyak hal, namun yang paling banyak terjadi di masyarakat adalah penularan dengan cara hubungan seksual. “Dari situlah kita akan menyiapkan gel yang didalamnya terdapat ekstrak teh hijau. Nantinya gel tersebut akan dimasukkan ke dalam alat kelamin. Jadi seandainya di dalam spermanya ada sel HIV maka otomatis tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh pasangannya karena sudah ditangkap oleh EGCG teh hijau tadi,” ujar Dr Djoko Agus Purwanto, Apt, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga (Unair).
Cara kerja gel ini hampir sama dengan kondom, karena sama-sama mencegah penularan HIV. Bedanya dengan kondom, sel sperma tidak akan bisa masuk sama sekali ke dalam sel telur. Namun jika memakai gel dari ekstrak EGCG teh hijau ini sperma yang tercampur gel tadi masih bisa masuk ke dalam sel telur untuk melakukan pembuahan, namun HIV-nya tidak akan bisa masuk ke dalam sel tubuh pasangannya.
Sudah ada penelitian terdahulu tentang pembuatan gel EGCG dari air teh hijau. “Namun sekarang kita menyediakan kesediaannya artinya kita akan buat obatnya. Obat tersebut nantinya akan dibentuk sebagai obat oles,” imbuhnya.
Cara kerjanya dari gel ekstrak EGCG yaitu membunuh HIV dengan cara menangkap protein GP 120, sehingga HIV tidak dapat masuk ke dalam sel tubuh. Walaupun di dalam tubuh sudah ada HIV namun tidak dapat masuk ke dalam sel. “Karena protein GP 120 itu digunakan sebagai akses masuk HIV ke dalam sel tubuh. Jadi yang ditangkap ya protein GP 120,” jelas Djoko.
“Sedangkan cara dari teh hijau GP 120 yang akan menuju reseptor ditangkap dan diikat sehingga tidak akan melebur ke dalam reseptor (penerima) dan mencegah masuknya HIV ke dalam sel tubuh manusia,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan meskipun di dalam seseorang sudah ada HIV maka tidak akan bisa menyebarkan ke dalam orang lain. “Hal ini dikarenakan akses untuk menyebarkan virus tersebut sudah ditangkap dan dihalangi oleh ekstrak teh hijau tadi,” tegasnya
Sebetulnya HIV itu adalah virus yang rapuh. HIV tidak bisa berkembang biak jika tidak berada di dalam sel tubuh manusia, karena virus tersebut hanya bisa berkembang jika berada di dalam sel tubuh manusia. HIV juga jika terkena udara bebas itu akan mati. (sumber : www.surabayapost.co.id)

Harus Bayar di Jalan Protokol


Modelnya mirip pulsa ponsel, ketika melintas di jalan protokol, pulsa otomatis berkurang
SURABAYA-Dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DPRD Kota Surabaya muncul usulan agar kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat yang masuk ke tujuh jalur protokol di Surabaya dikenakan sistem jalan berbayar. 
Modelnya, seperti beli pulsa telepon seluler. Kendaraan pribadi yang ingin masuk jalan protokol harus beli pulsa dulu, sehingga begitu lewat di sana pulsanya otomatis akan berkurang. Wacana ini sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas (lalin) di pusat kota seperti yang sering terjadi saat ini. Apalagi, tiap tahunnya jalanan di pusat kota semakin macet.
”Ini sekadar wacana. Tapi kalau pemerintah kota mampu mewujudkannya itu akan lebih baik,” kata Sachiroel Alim, anggota Panitia Khusus (Pansus) RTRW Surabaya saat rapat Pansus di ruang Komisi C DPRD Surabaya, Kamis (7/6).
Menurut dia, usulan tersebut dimaksudkan agar masyarakat bisa menggunakan  transportasi massal yang akan disiapkan oleh Pemkot Surabaya, seperti halnya monorel, trem dan transway (bemo) khusus. Selain itu untuk mendukung rencana kota Surabaya yang akan membangun rute kereta api perkotaan (doubeltrack elevated) dengan rute Gubeng, Wonokromo, Waru, dan Bandara Juanda.
Sejalan dengan ini, lanjutnya, jika perlu nanti dibuat banyak sentra parkir di beberapa titik tertentu. Kemudian, memanfaatkan dua terminal di Surabaya yakni Terminal Purabaya dan Terminal Osowilanguan sebagai sentra parkir dan terminal angkutan massal. “Bila perlu di Terminal Purabaya nanti dibangun lantai tujuh untuk parkir mobil,” kata Alim yang juga Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Hendro Gunawan, pihaknya merespons usulan Pansus RTRW. Menurutnya, wacana jalan berbayar di tujuh jalan protokol di Surabaya, yakni di Jl. Raya Darmo, Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Basuki Rachmat, Jl. Embong Malang, Jl. Tunjungan, Jl. Gubernur Suryo dan Jl. Panglima Sudirman bisa diwujudkan. 
Bentuknya, seperti adanya ‘electronick road pricing’ (alat untuk mendeteksi kendaraan bermotor tertentu secara otomatis yang masuk wilayah tertentu) seperti yang diberlakukan di Singapura. Namun, katanya, semuanya masih perlu dukungan sarana transportasi massal terlebih dahulu. Kalau sistem transportasi massal sudah ada dan siap dioperasionalkan, maka program itu bisa jalan.
Karena itu, pihaknya akan menyediakan transportasi massal yang saling terintegrasi dulu. Baru setelah itu wacana jalan berbayar diwujudkan. “Kami harapkan konsep ini akan mendorong warga untuk menggunakan kendaraan massal,” kata Hendro.
Seiring dengan perwujudan jalan berbayar itu  pihaknya juga mengimbau kepada warga kota yang hendak beraktivitas di wilayah pusat kota, nantinya harus memarkirkan kendaraannya di tempat yang terintegrasi dengan moda transportasi massal. 
“Kami berharap, warga bisa memanfaatkan transportasi massal yang kami sediakan nantinya,” ujarnya.pur
TUJUH JALAN PROTOKOL DI SURABAYA YANG AKAN BERBAYAR
Jl. Raya Darmo
Jl. Urip Sumoharjo
Jl. Basuki Rachmat
Jl. Embong Malang
Jl. Tunjungan
Jl. Gubernur Suryo
Jl. Panglima Sudirman
(sumber : www.surabayapost.co.id)

Surabaya, Kota Teraman dan Nyaman di Indonesia


Beruntung saya tinggal di Sidoarjo dan bekerja di Surabaya yang aman dan damai. Selama hampir 20 tahun menjadi pendatang di Surabaya, hampir tidak pernah terjadi kerusuhan yang berarti yang diakibatkan oleh organisasi pemuda dan sejenisnya. Walaupun secara bahasa, Surabaya lebih kasar daripada wilayah Jawa lainnya, namun tidak tercermin dari perilakunya yang ikut kasar juga. Mungkin konflik di Surabaya sudah terwakili di simbol pertarungan Sura (hiu) dan Buaya, yang menjadi maskot kota ini.
Coba perhatikan daerah lain di Indonesia. Ada banyak aksi anarkis yang dilakukan oleh sekelompok massa. Mulai dari ormas berlabel daerah, agama, hingga yang mengaku sebagai kaum nasionalis-pancasilais. Bahkan konyolnya lagi, aksi anarki dan tawuran dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang masuk kelompok berpendidikan. Memang sih, orang berpendidikan belum tentu juga orang beretika dan bermoral.
Memang di Surabaya ada Bonek (bondo nekat) — kelompok suporter Persebaya yang lebih banyak didominasi oleh remaja dan anak kecil. Se-nekat dan se-nakalnya para bonek, tidak sampai membuat huru-hara yang membuat masyarakat takut dan cemas. Itupun masuk katagori kenakalan anak atau kenakalan remaja biasa.
Berbeda bila yang nakal dan bikin kerusuhan itu Pemuda Pancasila (PP), FBR (Forum Betawi Rempuk), FPI (Front Pembela Islam), Gibas (Gabungan Inisiatif Anak Siliwangi) dan organisasi massa lainnya. Anggota mereka terdiri dari pemuda, orang tua yang mengaku muda, dan beanr-benar orang tua. Namun kadang kala, perilaku mereka lebih kekanak-kanakan daripada para Bonek. Itu yang sering kita saksikan di tayangan televisi. Bila diperhatikan lebih jauh, kelompok-kelompok ini lebih mirip mafia dengan mengandalkan kekuatan massa.
Baiklah, saya coba menginventaris beberapa daerah yang memiliki organisasi massa ‘ajaib’.
Jakarta. Sebagai ibukota negara, sangat wajar bila kemudian Jakarta menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai daerah dan etnis. Mereka juga membuat organisasi atau forum yang bisa membela dan melindungi kepentingan mereka bersama di daerah perantauan. Tidak heran bila ada kelompok Ambon, Kelompok Makassar, Kelompok Madura, dan berbagai kelompok lainnya. Salahsatu kelompok yang merasa sebagai pemilik sah kota Jakarta adalah FBR (Forum Betawi Rempuk). Mereka adalah orang-orang Betawi asli yang saat ini banyak mendiami pinggiran kota Jakarta. Terakhir mereka bentrok dengan Pemuda Pancasila dan hingga saat ini masih seperti api dalam sekam. Baca berita: Forum Betawi Rembuk (FBR) Razia Ormas.
Bandung. Kota ini saya perhatikan termasuk kota yang paling banyak punya gank motor. Tak heran bila kasus-kasus kejahatan gank motor mulai dari bulliying, perampasan, pencurian dan pembunuhan, banyak terjadi di Bandung. Beberapa gank motor seperti Brigez, XTC, dan Yegen. Gank motor ini menyebar tidak hanya di Bandung, tetapi juga merambah wilayah Jawa Barat dan perbatasan lainnya. Selain gank motor, Bandung juga punya beberapa organisasi massa seperti Gibas yang kemarin nyaris bentrok dengan polisi akibat markas mereka akan diekseksi oleh pengadilan.
Madiun. Kota ini memiliki 2 perguruan silat besar yaitu Setia Hati Winongo, Setia Hati Terate dan Setia hati Panti. Awalnya berasal dari PSH (Perguruan Setia Hati) yang didiriakan pada tahun 1900-an, sebelum pecah atau memisahkan diri menjadi PSH Terate dan Winongo. Pengikut mereka yang militan sering kali bentrok. Terutama antara pengikut Terate dan Winongo yang tersebat di Madiun, Lamongan, Bojonegoro dan sekitarnya. Hampir setiap tahun terjadi tawuran antar kedua kelompok ini. Terakhir PSH Winongo bentrok dengan PS Kera Sakti.
Makassar. Bentrok massa di Makassar lebih banyak diwarnai oleh konflik antar mahasiswa dan mahasiswa dengan polisi. Namun konflik yang paling menonjol justru konflik antar mahasiswa dalam kampus yang sama. Kedewasaan mereka sebagai mahasiswa terbilang aneh untuk ukuran normal. Hanya gara-gara wanita, mahasiswa satu fakultas bisa menyerang fakultas yang lain hingga main pukul-pukulan, bunuh-bunuhan dan bakar-bakaran. Katanya sih atas nama solidaritas. Kasus terakhir yang cukup menonjol adalah terbakarnya gedung Unhas akibat konflik antara mahasiswa Teknik dengan Kehutanan.
Ambon dan Maluku. Sejak meletusnya konflik berdarah di Ambon, sepertinya Ambon adalah kota yang paling rawan tersulut api konflik massabernau SARA. Sedikit saja isue pemukulan apalagi hingga pembunuhan antara kelompok putih dan kelompok merah, Ambon akan kembali mencekam seperti pada tahun 1999. Terakhir konflik yang sampai merenggut 5 nyawa dan 230 rumah dibakar, terjadi di Saparua Haruku karena masalah sepele yaitu penetapan tanggal peresmian rumah adat Salampessy.
Surabaya sebenarnya juga dihuni oleh organisasi massa seperti PP (Pemuda Pancasila), Pusura, FPI (Front Pembela Islam) Surabaya, Ikamra (Ikatan Keluarga Madura) dan beberapa paguyuban lainnya. Namun nyaris tidak pernah ada kejadian menonjol yang membuat warganya resah akibat ulah organisasi massa atau organisasi pemuda lainnya.
Jadi buat saya, Surabaya dan sekitarnya masih merupakan kota teraman dan nyaman di Seluruh Indonesia. Selain minimnya konflik, Surabaya juga masih murah meriah, baik dari segi penginapan dan terutama makanan seperti yang saya tuliskan pada Wow, Sehari Bisa Laku 400 Bungkus dan Sidoarjo Kota Termurah?. Jadi mari bersyukurlah mereka yang tinggal di Surabaya dan Sidoarjo ya.
Bagaimana dengan kota Anda? Atau mungkin justru Anda sendiri sumber biang keroknya? Semoga tidak ya.
Surabaya, Kota Teraman dan Nyaman di Indonesia. (sumber : www.berita-terbaru.com)

137 Siswa PPT Dukuh Setro Diwisuda Hari Ini


Dinkominfo – Untuk kali pertama, sebanyak 137 siswa ikuti Wisuda siswa dan siswi Pos PAUD Terpadu se-Kelurahan Dukuh Setro Kecamatan Tambaksari, Kamis (7/6). Acara tersebut dihadiri Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Dalam sambutannya, Risma menyampaikan apresiasinya kepada para pengurus PPT Dukuh Setro karena upaya yang dilakukan untuk mencerdaskan anak-anak di Kelurahan Dukuh Setro. “Terima kasih kepada bunda-bunda PAUD yang telah meluangkan waktu untuk mengajar di POS PAUD. Memang tidak mudah mengajar anak-anak usia balita, dituntut kesabaran eksta dan disinilah letak tantangannya,” ucap Risma.

Risma menghimbau kepada Bunda-bunda PAUD untuk terus menimba ilmu, tidak mudah putus asa dan cepat merasa puas dengan apa yang telah diraih. “Kita harus banyak belajar agar kita dapat memberikan yang terbaik kepada anak-anak didik kita. Karena disinilah pondasi dasar dan awal akan jadi apa anak-anak didik kita,” jelasnya.

Ia juga bagi bunda PAUD dan para orang tua untuk tidak mudah memberikan larangan kepada anak-anak. “Saya berharap kepada orang tua dan bunda-bunda PAUD untuk tidak mudah memberikan larangan. Mungkin karena rasa sayang dan khawatir yang kita miliki, akhirnya sediki kedisiplinan, mulai menjelaskan apa yang menjadi tugasnya seprti belajar,” tukas Risma.

Menurut Risma, saat ini adalah masa-masa emas tumbuh dan berkembangnya otak anak. “Berikanlah ruang kepada anak untuk berkarya dan berimajinasi. Karena pada nantinya, kreasi dan imajinasi otak anak sangat tergantung dari apa yang ia pelajari dan terima sekarang,” pungkasnya. (sumber : www.surabaya.go.id)

Rabu, 06 Juni 2012

Surabaya Raih Adipura Kencana


Dinkominfo – Ucap syukur tak henti-hentinya Tri Rismaharini, Walikota Surabaya  panjatkan saat memberikan sambutan pada acara Penerimaan Piala Adipura Kencana, Rabu (6/6) di Halaman Taman Surya.

Dalam sambutannya, Risma mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan program-program yang dibuat Pemerintah Kota Surabaya baik dibidang lingkungan dan lainnya. “Terima kasih kepada banyak pihak yang selama ini telah mendukung Pemkot Surabaya, terima kasih juga karena sekarang makin banyak orang yang cinta dan peduli terhadap lingkungan,” katanya.

Risma mengatakan piala atau penghargaan bukanlah tujuan utama dari usaha yang selama ini telah dilakukan, tetapi bagaimana upaya-upaya yang telah dilakukan dalam menjaga lingkungan dapat benar-benar dirasakan oleh semua pihak.

“Piala dan penghargaan yang kali ini kita terima adalah kado bagi kota Surabaya yang baru ini genap berusia 719 tahun, prestasi ini harus dipertahankan. Karena, tantangan kedepan akan semakin berat. Warga Surabaya patut berbangga, sebab Surabaya terbanyak mendapatkan penghargaan dibandingkan daerah-derah lain di Indonesia.

“Tahun depan tantangan akan semakin berat. Saya harap warga Surabaya terus mendukung dalam menjaga kualitas lingkungan dan kebersihan di kota Surabaya,” harap Risma dihadapan warga Surabaya di Taman Surya.

Risma menambahkan bahwa keberhasilan Surabaya meraih Adipura berkat kebersihan jalan, kebersihan taman, taman, penghijauan, pedestrian, dan inovasi yang lebih baik daripada. Diakui Risma, pasar di Surabaya masih perlu dilakukan pembenahan. “Pasar mendapatkan nilai sangat kecil,” akunya.

Tak sia-sia Pemkot Surabaya membangun Taman, karena tahun ini Kota Surabaya juga dianugerahi penghargaan Taman Kota Terbaik se Indonesia. Risma menjelaskan bahwa taman yang dibangun hendaknya bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Buat apa taman dibangun kalau tidak bisa dimanfaatkan masyarakat. Taman dibangun supaya warga Surabaya bisa saling bertemu di satu tempat dan berkomunikasi satu sama lain,” imbuhnya.

Risma mengatakan bahwa tahun depan masih ada beberapa fasilitas umum yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kinerja. “Saya ingin membawa nama Indonesia melalui Surabaya ke dunia Internasional. Tapi, itu juga harus disertai partisipasi warga Surabaya supaya hal itu bisa terwujud,” inginnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya, Wisnu Wardana menyampaikan sangat bangga atas prestasi yang telah diraih Kota Surabaya dibawah kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini. Hal senada juga disampaikan Wisnu Wardana bahwa prestasi ini harus dipertahankan. “Mari kita bersama-sama warga Surabaya pertahankan Adipura Kencana,” himbaunya dihadapan warga Surabaya di Taman Surya.

Tak hanya Adipura Kencana yang berhasil diraih Kota Surabaya. Sekolah-sekolah di Surabaya juga berhasil persembahkan piala Adiwiyata Mandiri dan Nasional. Adiwiyata mandiri diraih SD Santa Maria dan SDN Kandangan I. Sedangkan Adiwiyata Nasional diraih SDN Kandangan 2, SD Sekolah Insan Mulia, SD Islam Yamasa, SMPN 26, SMPN 4, SMK Katolik Mater Amabilis. Surabaya Juga mendapatkan Plakat Taman Terbaik, Plakat Terminal Terbaik, serta Piagam Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) ranking 10 besar. (Sumber : www.surabaya.go.id)

Selasa, 05 Juni 2012

Pasar Turi, Salah Satu Nadi Ekonomi Kota Surabaya


Beginilah kondisi Pasar Turi yang tidak ikut terbakar. Lantai dua banyak yang bocor akibat atapnya pecah dan besinya karatan, Senin (4/6). Kondisi ini diperparah dengan keroposnya pagar pengaman di lantai dua dan sebagian beton penyangganya telah retak-retak. Pedagang mengharapkan agar kondisi Pasar Turi ini segera direnovasi karena jika hujan selalu bocor.
Selama ini Pasar Turi merupakan salah satu dari sekian banyak penggerak ekonomi masyarakat Surabaya. Pasar Turi Surabaya juga sempat menjadi salah satu pusat perbelanjaan tradisional di kota Surabaya. Dengan kondisi Pasar Turi saat ini yang memprihatinkan dikhawatirkan akan berdampak pada sektor ekonomi masyarakat Surabaya pada khususnya dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya.
Kondisi ini diharapkan tidak berkepanjangan dan segera diatasi oleh pihak Pemkot Surabaya, sehingga perekonomian masyarakat Surabaya dapat berkembang pesat sebagaimana yang diharapkan. (sumber : www.surabayapost.co.id)

Sabtu, 02 Juni 2012

Lelang Mobdin Bekas Tak Diminati

60 sepeda motor dan 21 mobil dinas sudah tidak bisa dioperasionalkan lagi
SURABAYA-Lelang kendaraan dinas bekas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak diminati masyarakat. Total mobdin yang akan dilelang tahun ini ada 88 kendaraan dinas bekas. Mobil yang dilelang rata-rata telah dinyatakan sudah uzur, karena usianya lebih dari 25 tahun. Namun setelah diumumkna ke publik ternyata tidak ada penawarnya sama sekali.    
Kepala Bagian (Kabag) Perlengkapan Pemkot Surabaya, Noer Oemarijati mengatakan, memang lelang mobil bekas belum ada yang melakukan penawaran. Sampai batas waktu lelang habis, tepatnya pada 28 Mei lalu, namun sampai sekarang tidak ada yang mengikutinya. “Kami tidak tahu kenapa demikian. Sampai pelaksanaan lelang ditutup, belum ada satu pun peserta lelangnya,” katanya, Minggu (3/6).
Menurutnya, lelang mobdin bekas yang tak ada peminatnya rinciannya ada 21 mobil dinas (mobdin) roda empat dan 60 kendaraan sepeda motor yang sudah masuk dalam kategori scrap alias besi tua. Kemudian ada pula bus Mercedes Benz, Daihatsu Feroza 2WD, dua Isuzu Phanter, satu unit Isuzu Phanter Hi Grade, Jeep Land Rover dan Toyota Kijang Pick Up.
Lelang dilaksanakan 28 Mei lalu di gedung Pemkot Surabaya ruang Sawunggaling lantai enam. Lelangnya sudah dtumumkan ke publik, siapapun bisa mengikuti lelang ini, baik perorangan atau badan usaha. Tapi, tidak ada yang mengikutinya.
Disinggung kenapa bisa demikian, apakah kurangnya sosialisasi ke warga, dia mengatakan, sebenarnya tidak seperti itu. Sebab, lelang ini sudah diumumkan ke publik lewat media. “Nggak tahu kenapa kok tidak ada peminatnya,” ujar dia.
Kendaraan yang dilelang itu, lanjutnya, semua berupa besi tua. Sebanyak 60 sepeda motor yang dilelang itu semuanya sudah menjadi barang bekas alias rongsokan, karena semuanya sudah tidak bisa dioperasikan.
Demikian juga dengan 21 mobdinnya. Semua mobdin itu rusak berat dan tidak satu pun yang bisa jalan. Lelang yang digelar berupa lelang barang bekas. “Semua mobdin itu sudah tua dan sudah tidak bisa jalan,” terangnya.
Sedangkan satu-satunya kendaraan yang masih bisa dioperasionalkan hanya satu unit bus. Bus itu pun usianya sudah lebih dari 30 tahun dan kondisinya memprihatinkan. Meski demikian, tidak warga kota yang mau ikut lelang bus tersebut.
Atas kondisi tersebut pihaknya akan melelang kembali. Dimingkinkan belum banyak masyarakat yang belum tahu sehingga lelangnya tidak berjalan sesuai harapan. “Pertengahan bulan ini kami umumkan lagi untuk dilelang ulang,” ujarnya.
Noer menambahkan, meski yang dilelang adalah barang bekas, namun pelelangan ini diserahkan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Lelang ini sendiri sudah mendapat persetujuan Walikota. Ini dibuktikan dengan telah dikeluarkannya surat Walikota nomor 188.45/103/436.1.2/2012 tanggal 3 April lalu. Selain itu juga surat nomor 188.45/583/436.1.2/2011 tanggal 11 November 2011 silam.
“Soal berapa hasil lelang nanti Pemkot tidak menargetkannya dan berapa yang akan diperoleh Pemkot kami belum tahu juga, yang pasti besaran nilai lelang yang diumumkan sesuai dengan penialai lembaga independen melalui lembaga apraisal,” terangnya.
Selain itu, sebelum mengajukan penawaran, peserta lelang akan diberi kesempatan melihat barang yang akan dilelang di gudang dan perbengkelan Pemkot Surabaya Jl Dupak Rukun 104 Surabaya. Setelah itu surat penawaran harus diajukan secara tertulis dengan menggunakan form surat penawaran yang sudah disediakan dan dibubuhi meterai 6.000. Penawaran dikirimkan pos express melalui tromol pos KPKNL Surabaya 60002. “Surat penawaran harus ditulis tangan dengan angka dan huruf serta dianggap sah apabila disertai meterai dan ditandatangani peserta lelang,” jabar pejabat berjilbab ini.
Noer Oermarijati mengatakan ada aturan yang menyebutkan mobdin sebetulnya bisa dilelang terbatas. Istilahnya dikenal dengan sebutan dem-deman. Artinya, pemakai terakhir diberi kesempatan untuk memiliki mobdin yang akan dilelang itu. Tetapi kebijakan Pemkot meniadakan istilah dem-deman itu. “Daripada dicurigai, kami memilih lelang terbuka yang bisa diikuti siapa saja,” ujarnya.
Hal ini dibenarkan Kepala Bagian (Kabag) Hukum Maria Theresia Ekawati Rahayu. Ia menyatakan Pemkot memilih lelang terbuka daripada lelang terbatas. “Bu Wali (walikota, red) menginginkan lelang terbuka. Hasil lelang akan diserahkan ke kas daerah,” katanya
Ia menyebutkan untuk mengikuti lelang, setiap peserta wajib menyetorkan uang jaminan ke rekening KPKNL dengan nomor Rp 140.000.206.3874 atas nama KPKNL (rekening penampungan lelang) pada PT Bank Mandiri Cabang Indrapura Surabaya. Penyetoran ini paling lambat satu hari kerja sebelum pelaksanaan lelang dilakukan. Setoran uang jaminan ini harus menggunakan bukti setoran tunai.
“Tidak boleh menggunakan setoran ATM, internet banking, mobile banking atau transfer otomatis lainnya. Pada bukti setoran juga harus dituliskan nama dan nomor lot barang yang akan ditawar,” ujarnya. (sumber : www.surabayapost.co.id)

LA Lights Concert Kembali Meriahkan HUT Surabaya

Dinkominfo - Menutup rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya ke 719, Pemkot Surabaya bekerjasama dengan LA Light gelar LA Lights Concert HUT Surabaya ke 719, Sabtu (2/6) di Halaman Taman Surya, pukul 19.30 WIB. Untuk masyarakat yang tidak sempat menyaksikan secara langsung, RCTI akan menyiarkan secara nasional mulai jam 21.30 WIB hingga selesai.

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Jumat (1/6) di Hotel Garden Palace, Yayuk Eko Agustin selaku ketua Sekretaris HJKS menjelaskan tahun ini konser akan dimeriahkan banyak artis nasional yakni Triad Band, Armada Band, MahaDewi, Vierra Band, Anang - Ashanty, Sammy Simorangkir, Super Gelis, Max Girles, Max 5 dan Last Child. Serta special performance akan menampilkan aksi heboh magician Linbad.

"Selain artis-artis ibu kota, konser juga akan diwarnai dengan penampilan dari sanggar Gito Maron yang akan membawakan beberapa tari tradisional Jawa Timur. Surabaya kaya akan budaya, walaupun konser dikemas secara modern dengan konsep panggung dan penataan cahaya yang apik, kami tetap akan menampilkan ciri khas Surabaya salah satunya melalui tarian tradisional," katanya.

Selain itu, lanjut Yayuk, nanti juga akan diberikan penghargaan kepada seniman ludruk asli Surabaya yakni Kancil. Penghargaan tersebut diberikan karena Kancil dinilai sebagai salah seniman yang berhasil melestarikan budaya ludruk asli Suroboyo.

Sementara itu, dari pihak RCTI, Opa menjelaskan panitia penyelenggara telah menyiapkan stage dengan ukuran 26 x 30 meter, LED ukuran 3 x 8 meter, kapasitas sound 120.000 watt dengan tata cahaya berkekuatan 350.000 watt. Dan diakhir acara akan ditambahkan hiburan pesta kembang api selama kurang lebih 15 menit.

"Untuk memecah konsentrasi masa, juga telah dipasang LED di tujuh titik lokasi yakni satu di jalan Sedap Malam, dua di area jalan Yos Sudarso, satu didepan gedung DPRD Surabaya, dua di jalan Walikota Moestajab di sisi barat dan timur, dan 1 di jalan Jaksa Agung. Sengaja kami pasang banyak LED agar masyarakat yang menonton tidak merangsek ke panggung utama, dan tetap bs menikmati konser dari berbagai arah," ucapnya.

Menjaga agar konser tetap berjalan aman dan tertib, panitia mengerahkan 2400 personel yang terdiri dari kepolisian, Satpol PP dan Linmas. "Tak hanya keamanan yang menjadi prioritas kami, tetapi segi keselamatan penonton selama berjalannya konser juga kita perhatikan. Kami juga telah menyiapkan beberapa petugas medis yang berjaga untuk mengantisipasi adanya penonton yang pingsan. Dan tak lupa kami mensiagakan petugas kebersihan agar setelah konser diselenggarakan area dapat segera dibersihkan dan bisa dilalui," jelas Yayuk. (sumber : www.surabaya.go.id)

Jumat, 01 Juni 2012

Jumat Bersih di Area Keputran


Dinkominfo – Kebersihan kota Surabaya tak hanya menjadi tanggung jawab pasukan kuning dan hijau melainkan sudah menjadi tanggung jawab kita semua. Hal ini terbukti dengan diselenggarakan kerja bakti, Jumat (1/6) di sepanjang Jalan Keputran. Kegiatan masal ini diikuti lebih dari 400 karyawan dan karyawati di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.

Dipilihnya jalan Keputran sebagai area kerja bakti menurut Agus Hebby, Kepala Bidang Operasional Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya dikarenakan area Keputran dinilai menghasilkan sampah cukup banyak untuk setiap harinya. “Kami sengaja memilih area Keputran untuk kerja bakti masalah karena setiap hari Keputran menghasilkan sampah yang cukup banyak. Bukan hanya sampah yang dihasilkan dari pasar, tetapi disini juga masih banyak PKL,” ucapnya.

Masih kata Hebby, untuk kerja bakti kali ini DKP mengerahkan enam unit dum truk dan dua truk tangki air. “Tidak hanya membersihkan dan mengangkut sampah-sampah, trotoar disekitar jalan Keputran juga tak luput dibesihkan. Kami membawa dua truk tangki air dan beberapa pasukan kuning dan hijau, trotoar disiram air kemudian para pasukan menggosok trotoar tersebut agar tetap bersih dan nyaman dilalui,” jelasnya.

Habby berharap dengan rutinnya diselenggarakan kerja bahkti di kota Surabaya dapat meningkatkan kecintaan dan kepedulian semua pihak akan kebersihan di kota Pahlawan. “Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama, jika lingkungan bersih dan sehat maka yang akan merasakan juga kita bersama. Oleh karena itu, mari kita bahu membahu menjaga kebersihan Surabaya,” pungkasnya. (sumber : www.surabaya.go.id)

Siswa Dilarang Bawa Ponsel


SURABAYA-Ditengarai gara-gara hasil Ujian Nasional (UN) siswa di Surabaya kalah dengan daerah lain di Jatim ini, kini semua siswa-siswi SD, SMP, SMA dan SMK di Kota Pahlawan ini dilarang membawa telepon seluler (ponsel) saat sekolah. Mereka harus rela meninggalkan ponselnya di rumah ketika bersekolah. Hal itu karena Walikota Surabaya Tri Rismaharini akan membuat aturan baru dengan melarang tegas para siswa membawa ponsel di sekolah.
Walikota mengatakan, ini akan berlaku pada tahun ajaran baru nanti. Harapannya, agar prestasi peserta didik di Surabaya prestasinya lebih bagus dari sekarang. “Jadi sudah pasti aturan pelarangan membawa ponsel itu akan berlaku di semua sekolah, khususnya sekolah negeri,” ujar Risma ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Kamis (31/6).
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya itu melanjutkan, pertimbangan untuk melarang membawa ponsel dilakukan untuk menata mental siswa di sekolah. Tanpa adanya ponsel diyakini konsentrasi siswa dalam belajar bisa lebih baik. “Kami ingin fokus siswa juga tertuju pada proses pembelajaran, jadi mereka para siswa tak membagi waktunya dengan SMS atau telepon ke temannya,” ungkapnya.
Terkait dengan aturan baru ini, pihaknya sudah menyiapkan Surat Edaran (SE) yang ditujukan pada semua sekolah di Surabaya. Untuk teknisnya nanti, pihak sekolah akan melakukan kesepakatan dengan wali murid serta komite sekolah. “Tentunya ada tanda tangan antara sekolah danwali murid serta komite sekolah. Ini untuk kebaikan bersama dalam menata pendidikan yang lebih baik di Surabaya,” jelasnya.
Sedangkan sanksinya, kata Risma, pihaknya menyerahkan itu ke pihak sekolah. Para guru sendiri tak perlu melakukan razia pada siswa. Pasalnya, para wali murid harus menahan ponsel anaknya ketika masih di rumah. “Jadi saat siswa di sekolah tak ada lagi ponsel,” sambungnya.
Sebagai penggantinya, Pemkot memaksimalkan telepon umum di sekolah. Sehingga siswa yang ingin berkomunikasi dengan keluarga atau temannya di luar sekola masih bisa dilakukan.  
Sedangkan, Haryo Saputro, salah satu walimurid menuturkan, dirinya menyambut baik usulan Pemkot yang melarang adanya ponsel di sekolah. Langkah itu tentunya bisa membantu percepatan siswa dalam menerima pelajaran. “Sejak maraknya BlackBerry siswa di sekolah selalu mencintai ponselnya. Kemana-mana mereka tak bisa lepas dari perhatian ke ponsel. Padahal itu sangat menganggu pelajaran,” jelasnya.
Terkait dengan ini Eddi Budi Prabowo, Wakil Ketua Komisi D PRD Surabaya mengatakan, larangan membawa ponsel bagi siswa baik-baik saja karena demi perbaikan kualitas pendidikan di Surabaya. Apalagi, hasil ujian nasional (UN) Surabaya kalah dengan kota-kota lain di Jatim.
Tapi, perlu dipahami bahwa ponsel tetap dibutuhkan bagi siswa. Sebaiknya, ponsel tetap boleh dibawa ke sekolah, tapi dilarang dibawa ke dalam kelas. Dengan cara demikian siswa sudah tidak bisa bertelepon ria di dalam kelas. “Di Sidoarjo sudah banyak diterapkan, Surabaya saja yang tertinggal,” terangnya. (sumber : www.surabayapost.co.id)

Kamis, 31 Mei 2012

719 Penari Remo Meriahkan Upacara HJKS


Dinkominfo – Hari ini, Kamis (31/5) Kota Surabaya genap berusia 719 tahun. Upacara Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya tahun ini dimeriahkan oleh beragam penampilan yakni musik kolaborasi ansamble angklung adri SMP Luar Biasa Gebang Putih, Kroncong dari SMP Katolik Santa Maria, Bina Vokal dari SMP Vita School dan penampilan tari remo oleh 719 siswa siswi SD se-kota Surabaya.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang hadir memimpin upacara dalam amanatnya menyampaikan di usianya yang ke-719 ini, Surabaya telah melewati berbagai tantangan pembangunan beserta segala dinamikanya. Banyak pencapaian yang telah diraih dan tak sedikit pula yang berujung pada penghargaan dan prestasi.

“Namun kita tidak boleh berpuas diri, pemerintah harus bekerja lebih keras lagi memberikan yang terbaik. Semua itu semata-mata demi pengabdian kepada seluruh warga Surabaya,” katanya.

Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan berbagai terobosan dan inovasi untuk membawa Kota Pahlawan menuju kondisi yang lebih baik. Misalnya, di bidang pemberdayaan ekonomi, selama hampir dua tahun ini, sudah ada sekitar 1.800 kelompok usaha yang tersebar di seluruh penjuru kota dan aktif berproduksi.

“Saya rasa ini adalah sebuah kemajuan yang cukup signifikan dan saya optimis akan memiliki potensi keberhasilan yang cukup menjanjikan. Masyarakat makin mampu secara mandiri melakukan pemberdayaan, sementara pemerintah mendorong dan memfasilitasi,” tutur walikota.

Sama halnya dengan penataan lingkungan, di Surabaya sedikitnya 402 orang fasilitator lingkungan di seluruh kelurahan dan 28.000 kader lingkungan mampu memberikan inspirasi untuk selalu menjaga dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Hasilnya, Surabaya dianugerahi Adipura, Penghargaan Taman Kota Terbaik, ASEAN Environment Sustainable City, dan sebagai Kota Metropolitan dengan Udara Terbersih oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

Terhadap masalah kesehatan, Pemkot Surabaya terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan termasuk peningkatan mutu puskesmas. Saat ini, Surabaya memiliki 58 puskesmas dengan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, 25 diantaranya dilengkapi dengan poli spesialis dan paliatif. Pada tahun ini, 23 puskesmas di Surabaya telah berstandar ISO 9001.

“Selain puskesmas, Surabaya juga memiliki 3.215 posyandu terdiri dari 414 posyandu lansia dan 2.794 posyandu balita, dan 9 posyandu remaja,” imbuh Risma. Pemkot Surabaya juga bertekad mencetak sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing. Salah satunya dengan menaruh perhatian lebih pada sektor pendidikan. Berbagai fasilitas telah diupayakan muali dari pembebasan biaya sekolah hingga peningkatan kualitas pengajar dengan menyekolahkan guru ke jenjang yang lebih tinggi.

Usai upacara, dilakukan penyerahan penghargaan secara simbolik kepada 37 orang dan instansi. Beberapa tokoh yang menerima penghargaan dari Pemkot Surabaya diantaranya Kresnayana Yahya sebagai motivator kreativitas warga Kota Surabaya, Azrul Ananda sebagai inspirator kreativitas pemuda, Francis Palmos sejarawan berkebangsaan Australia penulis buku Surabaya 1945: Tanah Keramat, almarhum Soni Radji sebagai tokoh yang memperkenalkan kain batik jawa oriental, dan sejumlah tokoh lainnya.

Pada kesempatan itu juga dilakukan peluncuran buku Kampung Surabaya Menuju Abad ke-21 dan launching perizinan online Pemkot Surabaya. Dengan adanya perizinan online ini, masyarakat akan semakin mudah mengurus perizinan dan menekan peluang terjadinya KKN karena tidak ada tatap muka langsung antara pemohon izin dan pemroses, warga cukup mengakses melalui www.surabaya.go.id. “Ini merupakan salah satu pemanfaatan teknologi untuk kemudahan masyarakat,” pungkas Walikota Surabaya.

Tak hanya seremonil upacara, Pemerintah Kota Surabaya jg menggelar Pesta Rakyat dengan menghadirkan 120 rombong dari 31 Kecamatan yang turt berpartisipasi. Masing-masing rombong menyajikan 100 porsi makanan khas Suroboyo, jadi total ada 12.000 porsi makanan yang dapat dinikmati masyarakat Surabaya secara cuma-cuma. Aneka kuliner Suroboyo yang tersedia diantaranya rujak cingur, lontong kupang, rawon, sate klopo, semanggi, dsb.